Jakarta, Warta21.com – Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) bakal menggelar aksi demonstrasi menolak perpanjangan massa jabatan presiden di Gedung DPR, Jakarta, Senin (11/4) hari ini.

Koordinator Media BEM SI Luthfi Yufrizal mengatakan, pihaknya sengaja melakukan aksi di Gedung DPR dengan harapan para wakil rakyat tetap menjalankan amanat konstitusi dengan tidak memperpanjang masa jabatan presiden.

“Karena kita ingin memastikan konstitusi yang ada berjalan. Maka dari itu kita akan mengawal dari uu dan memastikan DPR RI melaksanakan konstitusi dengan baik sesuai dengan yang sudah ada,” ujarnya ketika dikonfirmasi, Minggu (10/4).

Koordinator Pusat BEM SI Kaharuddin. (Dok BEM SI)
Foto: Koordinator Pusat BEM SI Kaharuddin. (Dok BEM SI)

Luthfi mengatakan, aksi demonstrasi tersebut rencananya akan digelar mulai pukul 10.00 WIB. Menurutnya, ada empat tuntutan yang akan disampaikan mahasiswa dalam aksi itu.

Adapun keempat tuntutan tersebut merupakan:

1. Mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.

2. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.

3. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode.

4. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab.

Sebelumnya, BEM SI dikabarkan berencana melakukan aksi demonstrasi di kawasan Istana Negara pada Senin (11/4) hari ini. Estimasi peserta yang akan ikut aksi kali ini bisa mencapai 1.000 orang terdiri dari mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI.

“Kita akan tetap gelar aksi pada tanggal 11 April 2022,” ujar Koordinator Pusat BEM SI, Kaharuddin HSN DM saat dihubungi, Kamis (7/4).

Silahkan berkomentar
Artikulli paraprakJadwal Vaksin Booster di Surabaya, Moderna – AstraZeneca
Artikulli tjetërCak Nun Menilai Indonesia, Bahwa Presiden-nya Belum Tepat.

3 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini