Warta21.com – Perlintasan kereta api (KA) merenggut nyawa lagi. Kali ini, kembali di daerah Desa Tawangsari, Kecamatan Halaman, Sidoarjo. Pekan (13/11), dekat jam 04. 00 Wib, suatu mobil Toyota Avanza nopol W 1892 ZM ringsek seusai disambar KA 2608 yang muat tanker. Pengemudi juga mobil tewas.
Kanit Gakkum Satlantas Polresta Sidoarjo Iptu Ony Purnomo berkata, insiden mobil tertabrak KA tersebut terjalin di perlintasan KA tanpa palang pintu. Tabrakan itu membuat mobil bercorak silver itu juga hingga terbalik.“ Kendaraan pernah terseret sebagian m serta rusak parah ataupun ringsek,” katanya semacam dilansir Jawa Pos Rada Sidoarjo.
Peristiwa bermula dikala Avanza melaju dari arah utara mengarah ke selatan. Mobil MPV itu dikemudikan Lanari, 63, masyarakat Dusun Kalijaten, RT 21, RW 03, Kelurahan Kalijaten, Kecamatan Halaman. Pas di perlintasan KA Pos Selama arah Boharan, mobil itu tertabrak KA yang melaju dari arah barat mengarah timur ataupun Mojokerto mengarah arah Surabaya.
“ KA tanker tersebut tiba dari Madiun mengarah ke Stasiun Benteng Kelurahan Ujung, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya,” imbuhnya
Pengemudi mobil langsung dilarikan ke Rumah sakit Siti Khodijah, Selama, buat memperoleh perawatan kedokteran. Karena, korban hadapi cedera berat. Nahas, korban kesimpulannya wafat dikala dalam perawatan di rumah sakit tersebut.
“ Musibah terjalin diprediksi sebab sopir kendaraan pada dikala melintasi perlintasan rel KA kurang mencermati arah kanan- kiri,” jelasnya.
Datanya, lintasan KA tanpa palang pintu di Tawangsari tersebut umumnya terdapat petugas sukarelawan yang melindungi. Karena, kawasan itu terbilang ramai kemudian lalang KA. Tetapi, kala peristiwa itu penjaga lagi melakukan salat Subuh.
Informasi yang dikumpulkan Jawa Pos, cerita pilu musibah maut yang mengaitkan KA dengan mobil di Tawangsari itu telah sebagian kali terjalin. Pada Agustus 2020 kemudian, tabrakan mengaitkan KA Sri Tanjung dengan Toyota Kijang L 1197 KA, di perlintasan KA Tawangsari, Gilang, Kecamatan Halaman. Musibah itu merenggut nyawa 4 orang penumpang mobil.
Para korban tewas itu masih dalam satu keluarga. Mereka merupakan Mahendra Wicaksono, 39, masyarakat Jojoran 3A, Blok 2/ 2 B, RT 14, RW 12,
Kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng, Surabaya. Tidak hanya itu, istri Mahendra, Nina Pramudianasari, 38, dan 2 anaknya tiap- tiap Azam, 4 serta Abizal, 3, pula wafat dunia.
Kemudian, pada 2016, suatu Toyota Kijang Innova nopol L 1649 RK dihantam KA Dhoho di perlintasan Perumahan Tawangsari Permai, Desa Tawangsari. Korbannya merupakan dokter Hari Koeshartono SpAK, 51, bersama istrinya, Yurnalis.
Korban merupakan seseorang PNS yang jadi dokter spesialis RSUD dokter Soetomo, Surabaya. Almarhum pula pimpinan Kementerian/ SMF Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Medis, Unair. Ada pula istrinya menjabat sebgadi bidan.