warta21.com – Perjalanan ke bulan dalam penerbangan Artemis II direncanakan akan berangkat pada tahun 2024. Baru-baru ini, NASA memperkenalkan kru yang akan berangkat pada misi manusia pertama ke Bulan setelah lebih dari 50 tahun ke dalam misi Artemis II.
Nah, detikers kalian penasaran nggak nih siapa saja kru di balik misi tersebut? Yuk, simak penjelasannya yang dikutip dari Science Alert.
Kru Artemis II
Christina Koch adalah seorang astronot NASA yang memegang rekor untuk penerbangan luar angkasa terpanjang oleh seorang wanita. Ia nantinya akan menjadi spesialis misi pada penerbangan Artemis II tahun depan mengelilingi Bulan.
Kemudian ada Victor Glover dari NASA yang merupakan pilot angkatan laut dan akan menjadi pilot ruang angkasa Orion pada tahun depan. Ia akan menjadi pria kulit hitam pertama yang ikut serta dalam misi bulan.
Selanjutnya terdapat astronaut veteran NASA yaitu Reid Wiseman (47) akan berperan sebagai komandan misi serta Jeremy Hansen (47) yang merupakan mantan pilot tempur dan kini bergabung dengan Canadian Space Agency.
Kru yang terdiri atas tiga orang Amerika dan satu orang Kanada akan menjadi astronot pertama yang menjelajah ke luar angkasa setelah misi bersejarah Apollo yang berakhir pada tahun 1972.
Tiga astronot Amerika tersebut semuanya telah menghabiskan waktu di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Sedangkan Hansen yang merupakan spesialis misi Kanada akan melakukan penerbangan luar angkasa pertamanya.
Para astronot tersebut diperkenalkan oleh kepala NASA yaitu Bill Nelson di sebuah acara di Johnson Space Center di Houston. Nelson juga menuturkan bahwa mereka akan menggunakan roket terbesar dan terkuat di dunia.
Respon para Kru Artemis II
Koch, yang merupakan satu-satunya astronot wanita pada misi ini mengungkapkan bahwa dirinya sangat bersemangat terkait misi ini.
Sedangkan Glover mengatakan bahwa Artemis II tidak hanya sekedar misi ke Bulan tetapi merupakan langkah selanjutnya untuk membawa manusia ke Mars.
Komandan misi, Wiseman juga menuturkan bahwa krunya yang beragam terdiri atas operator luar biasa dan akan berangkat untuk mewakili bangsanya tetapi tetap membutuhkan dukungan dari seluruh dunia untuk misi tersebut
Francois-Philippe Champagne, Menteri Inovasi, Sains dan Industri Kanada, menghadiri acara tersebut dan mengatakan bahwa negaranya sangat bangga memiliki seorang Kanada sebagai awak pesawat untuk penerbangan tersebut.
Penerbangan Artemis II merupakan awal untuk mengembalikan manusia ke bulan untuk pertama kalinya dalam lima puluh tahun dan akhirnya misi ke Mars.
Misi Mars
Sebagai bagian dari program Artemis, NASA bertujuan untuk mengirim astronot ke Bulan pada tahun 2025 dan lebih dari lima dekade setelah misi milik Apollo yang terakhir.
Selain menempatkan wanita pertama dan orang kulit hitam pertama di Bulan, badan antariksa AS juga berharap kehadiran manusia yang bertahan lama di permukaan bulan sebagai batu loncatan untuk perjalan ke Mars.
Hal tersebut selaras dengan harapan yang disampaikan oleh Nelson. Ia mengharapkan selanjutnya akan ada misi berawak menuju ke Mars pada tahun 2040.
Misi Artemis II selama 10 hari akan menguji roket Space Launch System NASA serta sistem pendukung kehidupan di atas pesawat ruang angkasa Orion.
Penerbangan Artemis pertama selesai pada bulan Desember dengan pesawat ruang angkasa Orion tanpa awak yang kembali dengan selamat ke Bumi setelah perjalanan 25 hari mengelilingi Bulan.
Selama perjalanan mengelilingi satelit yang mengorbit Bumi dan sebaliknya, Orion menempuh lebih dari 1,6 juta kilometer dan pergi lebih jauh dari Bumi daripada pesawat ruang angkasa yang dapat dihuni sebelumnya.
Sampai saat ini, diketahui hanya ada 12 orang yang pernah menginjakkan kakinya di Bulan.
Sumber : detik.com
Baca Juga : BPOM Surabaya Temukan Jajan Takjil Diduga Mengandung Borak di Kya-Kya