Warta21.com – Masih banyak kekurangan yang ditemukan saat uji coba Surabaya Night Zoo (SNZ). Mulai peralatan pengeras suara yang dipakai pemandu, pencahayaan yang tidak sesuai, hingga pengunjung tidak bisa melihat hewan nokturnal yang menjadi bagian SNZ karena pencahayaan gelap.
Pengunjung SNZ akan didampingi pemandu. Saat berhenti di depan kandang hewan, mereka menerangkan satwa itu dengan pengeras suara.
Namun, suara yang muncul dari pengeras suara tersebut terlalu berisik. Mengganggu pengunjung dan hewan. Tidak sesuai dengan konsep yang dirancang. Pencahayaan di kandang reptil terlalu terang karena pemakaian lampu LED.
Padahal, reptil membutuhkan cahaya yang redup saja. Penataan cahaya di jalan yang dilalui pengunjung juga tidak nyaman. Bahkan terlalu gelap.
Penerangan yang kurang juga terlihat saat pengunjung diajak ke kolam buaya. Saking gelapnya, pengunjung tak bisa membedakan mana air dan mana buaya.
Pengunjung juga harus siap-siap kecewa ketika menengok ke kandang puma. Kandang hewan karnivora itu benar-benar gelap. Sekelebat cahaya hanya terpancar dari lampu penerangan dan dekorasi.
”Sedang sembunyi,” ujar salah seorang penjaga SNZ. Ternyata, puma itu lebih banyak bersembunyi daripada menampakkan diri.
Kepala Kelompok Kerja (Kapokja) Perencanaan Program Evaluasi Pelaporan Kerja Sama dan Kehumasan BKSDA Jatim Dodit Ari Guntoro mengatakan, evaluasi SNZ sudah dilakukan.
’’Secara aturan tidak ada yang salah, tapi jangan lupa kesejahteraan satwa,” terangnya.
BKSDA akan mengevaluasi secara menyeluruh saat pembukaan SNZ pada 25 Juni. Mereka bakal menyampaikan masukan bersama pihak lain. Salah satunya akademisi.
Sumber : jawapos.com
Baca Juga : Tokoh Madura Sampaikan Terima Kasih Kepada Wali Kota Surabaya
