Warta21.com, Jakarta – Selamat Hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh tanggal 21 Fexbruari setiap tahunnya. Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2022 jadi peringatan penting bagi masyarakat Indonesia untuk peduli terhadap sampah yang dihasilkan setiap tahunnya.
Masalah sampah haruslah menjadi fokus seluruh komponen masyarakat, mulai dari pemerintah hingga kita yang setiap harinya membuang sampah. Pengelolaan sampah yang benar dapat menjaga kelestarian lingkungan. Dengan begitu kesehatan masyarakat juga dapat terjaga.
Lalu kenapa tanggal 21 Februari diperingati sebagai HPSN 2022? Apa yang melatarbelakangi penetapannya? Bagaimana dengan tema tahun ini? detikcom merangkum informasi selengkapnya berikut ini.
Sejarah HPSN 2022
Ucapan Selamat Hari Peduli Sampah Nasional berseliweran di berbagai media sosial hari ini. Namun banyak yang belum mengetahui, apa latar belakang sejarah di balik peringatan HPSN ini.
Dilansir situs resmi KLHK Sulawesi, peringatan Hari Peduli Sampah Nasional dilakukan sebagai bentuk pengingat akan peristiwa pada 2005 silam. Kala itu terjadi longsor gunungan sampah di TPA Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat pada 21 Februari 2005.
Longsornya gunungan sampah TPA Leuwigajah menimpa perkampungan warga di Cilimus dan Pojok, Jawa Barat. Akibatnya lebih dari 100 nyawa meninggal dunia.
Tragedi terjadi akibat tingginya curah hujan dan ledakan gas metana dari tumpukan sampah. 157 jiwa melayang dan dua kampung (Cilimus dan pojok) hilang dari peta karena tergulung longsoran sampah. yang berasal dari Tempat Pembuangan Akhir Leuwigajah.
Tema Hari Peduli Sampah Nasional 2022
Dilansir Instagram resmi Kementerian LHK, tahun ini HPSN 2022 mengangkat tema “Kelola Sampah, Kurangi Emisi, Bangun Proklim”. Peringatan ini diharapkan bisa menjadi platform memperkokoh posisi sektor pengelolaaan sampah di Indonesia untuk mendorong pengendalian dampak perubahan iklim yang timbul akibat sampah di tingkat paling rendah.
Tiga Program Utama dalam HPSN 2022
Ada tiga program utama yang disinergikan oleh Kementerian LHK sejalan dengan HPSN 2022, yaitu:
- Pengelolaan Sampah
- Pengendalian perubahan iklim dalam hal pengurangan emisi di program Kampung Iklim (Proklim)
- Perhutanan Sosial
“Targetnya seluruh Proklim di Indonesia akan didampingi untuk pengelolaan dan pengurangan sampah hingga dapat berkontribusi dalam penurunan emisi gas rumah kaca sebagai upaya pengendalian perubahan iklim,” demikian disampaikan Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya, Rosa Vivien saat konferensi pers pada 16 Februari lalu.
Vivien menambahkan pemerintah tahun ini akan membantu pengelolaan sampah yang turut berkontribusi dalam pengurangan emisi gas rumah kaca dan mempercepat capaian target NDC, yang merupakan bahasan dalam pertemuan G20.
“Kita kemas mulai dari Proklim, jika semua sudah bergerak, maka akan berkontribusi dalam pengurangan emisi. Kami bekerja sama dengan Direktorat jenderal laindi KLHK yang memiliki stakeholder masyarakat,” imbuh Vivien.
Selamat Hari Peduli Sampah Nasional. Permasalahan sampah juga terjadi di negara lain. Simak ulasan lengkapnya di halaman selanjutnya.
Permasalahan Sampah di Berbagai Negara Dunia
Persoalan sampah sebenarnya tak hanya terjadi di Indonesia. Hampir seluruh kota di berbagai belahan dunia juga menghadapi keluhan yang sama.
Dilansir situs resmi Kabupaten Paser, National Geographic melaporkan masing-masing kota di dunia setidaknya menghasilkan sampah hingga 1,3 miliar ton setiap tahun. Bank Dunia memperkirakan pada 2025, sampah akan bertambah hingga 2,2 miliar ton.
Sebuah penelitian yang diterbitkan Sciencemag pada Februari 2015 lalu bahkan menyebut Indonesia menjadi negara peringkat kedua dunia yang menyumbang sampah plastik ke laut terbanyak setelah Tiongkok. Kemudian disusul di urutan selanjutnya yaitu Filipina, Vietnam, dan Sri Lanka.
Adapun dari hasil riset Greeneration, organisasi non-pemerintah yang mengikuti isu sampah, satu orang di Indonesia rata-rata menghasilkan 700 kantong plastik per tahun. Di alam, kantong plastik yang tak terurai menjadi ancaman kehidupan dan ekosistem.