Warta21.com – Tim Antibandit Polsek Tenggilis Mejoyo masih memburu dua pencuri pikap di Pradah Kali Kendal, Surabaya. Dua pelaku berinisial SF dan AB itu berperan sebagai penjual mobil hasil curian.
“Iya (sebagai penjual). Kami masih lidik dan cari keberadaannya,” ujar Kanit Reskrim Polsek Tenggilis Mejoyo AKP Ketut Redana, Jumat (17/3).
Mantan Kanit Reskrim Polsek Simokerto ini menyebut, selain memburu dua penjual, anggotanya juga masih mencari penadah mobil curian. “Penadahnya di Madura. Belum ketemu masih pencarian,” tegasnya.
Sebelumnya polisi menangkap empat pencuri mobil pikap yang kerap beraksi di Surabaya. Tersangka Thovir, 34, dan Fausan, 24, warga Jalan Simorejosari I, Surabaya; Syaiful, 42, warga Tambak Dalam IV; dan Manaf, 50, warga Tambak Dalam Baru IX, Surabaya.
Kapolsek Tenggilis Mejoyo Kompol Masdawati Saragih mengungkapkan, tersangka komplotan pencuri pikap yang ditangkap merupakan komplotan pencuri yang diotaki Thovir. Mereka dicokok di kosnya Jalan Simorejo I, Surabaya, Kamis siang (2/3).
Penangkapan bermula dari informasi masyarakat kepada reskrim terkait adanya komplotan pencuri mobil pikap yang sering beraksi di Kota Pahlawan. “Otaknya tersangka Thovir. Dia residivis kasus curanmor,” jelasnya.
Dalam menjalankan aksinya, Thovir mengajak tiga rekannya. Mereka berbagi tugas. Ada yang mencari sasaran mobil pikap yang hendak dicuri, pemantau lokasi, dan eksekutor. “Salah satu aksinya terekam CCTV mencuri pikap di Pradah Kali Kendal IV pada Jumat (10/2) lalu,” ucapnya.
Tersangka menggunakan mobil rental jenis Toyota Avanza datang ke lokasi sasaran di Jalan Pradah Kali Kendal IV. Sejurus kemudian tersangka melancarkan aksi dengan merusak kunci pintu mobil. “Tersangka menggunakan kunci T untuk merusak kunci setir dan menyalakan mobil,” bebernya.
Mobil curian itu kemudian dilarikan dan dijual ke Madura. Setiap satu unitnya dijual laku dengan harga kisaran Rp 10 juta hingga Rp 15 juta. “Mereka sudah beraksi lima TKP di Surabaya dan sekitarnya,” sebutnya.
Sumber : radarsurabaya.jawapos.com
Baca Juga : Buntut Karyawan Keroyok Warga Setempat, Bar di Klampis Surabaya Ditutup