Warta21.com, Jakarta– Roman Abramovich dan negosiator perdamaian Ukraina menderita gejala dugaan keracunan setelah pertemuan di Kyiv pada awal Maret, Hal ini menurut laporan Wall Street Journal yang dikutip The Independent Senin 28 Maret 2022.
Abramovich dan setidaknya dua anggota senior delegasi Ukraina mengalami gejala seperti mata merah dan kulit mengelupas di wajah dan tangan mereka, kata sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Sumber tersebut mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa mereka menyalahkan serangan yang dicurigai pada kelompok garis keras di Moskow yang mereka katakan ingin menyabot pembicaraan untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina.
Kendati demikian, Abramovich dan negosiator Ukraina, termasuk anggota parlemen Tatar Krimea Rustem Umerov, dilaporkan telah pulih dan hidup mereka tidak dalam bahaya.
Orang dalam mengatakan Abramovich bertekad untuk mengakhiri perang setelah melihat kengerian akibat invasi Rusia di Ukraina, tempat ibunya, Irina, lahir.
Menanggapi laporan tersebut, outlet berita investigasi Bellingcat mengatakan bahwa tiga anggota delegasi yang menghadiri pembicaraan damai pada malam 3 hingga 4 Maret mengalami gejala yang konsisten dengan keracunan dengan senjata kimia, Mereka memastikan salah satunya adalah Roman Abramovich.
Baca Juga: Perdana Menteri Australia Keberatan Putin Hadir KTT G20
sumber: tempo.co