Warta21.com – Panglima Kodam Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayor Jenderal (Mayjen) Mohamad Hasan mengungkapkan salah satu cerita serunya saat menjadi ajudan Presiden Joko Widodo.
Diketahui, Hasan pernah menjadi Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) pada 2016-2018. Adapun Grup A Paspampres merupakan pasukan yang mengamankan kegiatan presiden beserta keluarganya.
Salah satu cerita yang diingat Hasan adalah saat menemani Jokowi menjajal motor trail dari Wamena ke Danau Habema, Jayawijaya, Papua.
“Saya mengendarai kendaraan motor trail dengan Pak Jokowi dari Wamena ke Habema. Dan saya sangat tahu lah daerah itu, karena saya pernah bertugas di Papua dan sangat rawan,” kata Hasan dalam acara peluncuran buku berjudul “Menjaga Jokowi, Menjaga Nusantara” di kawasan Green Terrace TMII, Jakarta Timur, Rabu (26/7/2023) petang.
Hasan, yang besar dari korps Komando Pasukan Khusus (Kopassus), mengerti bahwa jalur yang ia lalui bersama Jokowi merupakan jalur rawan akan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Pengalamannya saat operasi di Papua membuat Hasan sanggup memetakan daerah rawan OPM.
“Saya tahu siapa OPM-nya di situ, sehingga saya berpikir, ‘Kok bapak mau naik motor trail di daerah sini. Naik truk saja diadang’,” kata Hasan.
Namun, Hasan menuturkan, Jokowi yakin dengan pengamanan Paspampres.
“Yakin dengan kami, akhirnya kegiatan terlaksana dengan baik dan berjalan lancar. Walaupun kami waswasnya sampai ke ubun-ubunlah,” tutur eks Komandan Jenderal Kopassus itu.
Itu merupakan salah satu cerita menarik Hasan selama menjadi ajudan Jokowi.
Beberapa kisah lain ia tuliskan dalam buku berjudul “Menjaga Jokowi, Menjaga Nusantara” terbitan Kompas Gramedia. “(Buku) bercerita bagaimana Paspampres dikerjai Pak Jokowi ada juga.
Karena ini kami tarik, khususnya bagi saya sebagai orang militer tentang kepemimpinan. Tentang leadership yang mungkin tidak saya temui di militer, tapi ada di beliau,” kata Hasan.
Buku itu bisa terbit karena salah satu faktornya, Hasan rajin mencatat selama ia menjadi Dangrup A Paspampres.
“Saya simpan dan catat dalam handphone. Karena saya mencatat setiap kegiatan pengamanan ke seluruh Indonesia dan luar negeri dalam handphone, mulai dari tanggal berapa, tempat, kegiatan, saya catat sejak 2016,” tutur Hasan.
“Tetapi baru saya membuat sebuah rangkaian ceritanya pada 2020, ketika saya menjadi Danjen Kopassus,” kata dia.
Hasan memerlukan waktu lebih kurang tiga tahun menyelesaikan buku itu.
Sementara itu, Pemimpin Redaksi Kompas Sutta Dharmasaputra mengatakan, tidak banyak prajurit TNI yang mencatatkan hariannya seperti Hasan.
“Di tengah kesibukannya, justru (Hasan) menuliskan catatan hariannya,” kata Sutta. Oleh karena itu, langkah Mohamad Hasan perlu diapresiasi.
Sumber : kompas.com
Baca Juga : Kronologi Menlu China ‘Hilang’ Misterius, Ganti Sahabat Luhut