Warta21.com – Ketua Umum PDI Perjuangan( PDIP) Megawati Soekarnoputri menyebut Presiden Joko Widodo( Jokowi) kasihan bila tanpa PDIP. Statment Megawati itu menemukan kritik dari sukarelawan Jokowi.

Megawati berkata kasihan Jokowi dalam kegiatan peringatan HUT ke- 50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa( 10/ 1) kemudian. Megawati mulanya menyinggung soal program stunting yang diinisiasi PDIP.

” PDI Perjuangan menggalakkan program stunting loh Pak, mbok aku dikasih bintang toh yo,” kata Megawati sembari tersenyum.

Megawati kemudian menyinggung soal Jokowi serta sokongan PDIP. Megawati berkata PDIP mengawal Jokowi secara sah resmi.

” Pak Jokowi itu ya ngono loh, mentang- mentang. Lah iya sementara itu Pak Jokowi jika tidak terdapat PDI Perjuangan pula duh kasihan dah,” kata Megawati,

” Loh sah resmi loh, dia jadi presiden tuh tidak terdapat… kan ini.. sah resmi diiringi terus sama aku, aturannya, ketentuan mainnya,” sambung Megawati.

Statment Megawati soal kasihan Jokowi ramai dibahas. PDIP melalui Sekjen Hasto Kristiyanto menarangkan statment yang di informasikan Mega.

Statment ini tertuang dalam unggahan formal PDIP di media sosial Twitter. Hasto menarangkan statment Megawati soal tanpa PDIP Jokowi hendak sendirian.

” Baginya, statment itu ialah indikator kalau PDI Perjuangan hendak senantiasa menunjang serta terletak di balik Presiden Jokowi,” kata Hasto dalam unggahan tersebut, Kamis( 12/ 1).

PDIP membenarkan bila partai hendak senantiasa menunjang Jokowi. Ikatan Megawati serta Jokowi, kata PDIP, pula ditentukan terus bersinambung apalagi berjalan intens.

” Hasto Kristiyanto pula membenarkan ikatan antara Bunda Megawati serta Presiden Jokowi hendak terus bersinambung, walaupun Jokowi purnatugas selaku Presiden pada 2024″ tuturnya.

” Apalagi Hasto pula melaporkan, ikatan di antara keduanya telah sangat dalam,” kata ia.

Berbeda perilaku, sukarelawan Jokowi menyoroti isi pidato PDIP Megawati Soekarnoputri yang membicarakan kedudukannya dalam menjadikan Jokowi selaku presiden. Sekjen Kornas Jokowi, Akhrom Saleh, memperhitungkan Jokowi jadi presiden sebab opsi rakyat.

” Memandang pidato ataupun sambutan Pimpinan Universal PDI- Perjuangan Bunda Megawati Soekarnoputri di hari jadi PDIP yang ke- 50 tahun, aku kira itu biasa- biasa saja, perkataannya itu benar kalau partai selaku kendaraan buat menggapai kekuasaan. Cuma memanglah bahasa serta narasi dia sedikit menggelitik,” kata Akhrom, Kamis( 12/ 1).

” Jadi bagi aku ini tidak butuh dijadikan perkara. Terlebih jika kita bicara Bunda Mega, kadang- kadang bahasa emak- emak suka nyelekit, tetapi malah seperti itu bahasa kasih sayang kepada anaknya,” lanjutnya.

Untuk Akhrom, Jokowi jadi presiden yang diseleksi oleh kebanyakan rakyat.” Selaku loyalis Presiden Jokowi pasti untuk kami pak Jokowi merupakan presiden opsi rakyat, opsi kebanyakan rakyat Indonesia,” lanjut ia.

Akhrom mengklaim suara rakyat yang lebih dahulu menginginkan Jokowi jadi presiden. Perihal inilah, baginya, yang mendesak parpol supaya mengusung Jokowi di pilpres.

” Saat sebelum dikeluarkan saran selaku capres PDIP, suara rakyatlah yang lebih dahulu mau Jokowi jadi presiden. Jadi Pak Jokowi itu bukan opsi elite politik ataupun parpol tertentu. Pak Jokowi itu opsi rakyat yang didorong oleh rakyat supaya partai politik mengusungnya. Bukan kebalikannya,” katanya.

Oleh sebab itu, Akhrom berharap elite parpol bisa mencalonkan presiden yang cocok dengan harapan rakyat.” Kami serta rakyat Indonesia berharap ke depan elite parpol apapun partainya hendaknya mengusung capres bersumber pada opsi rakyat, supaya sejarah ataupun peristiwa politik yang baik senantiasa terpelihara,” lanjut ia.

Silahkan berkomentar
Artikulli paraprakTangis Pecah Warnai Pemakaman Angela Korban Mutilasi
Artikulli tjetërRemaja Pembunuh Ngaku Ingin Jual Organ karena Sering Dimarahi Ortu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini