Beberapa wisatawan dari Indonesia tengah melancong ke Jepang dari akhir bulan Juni sampai awal bulan Juli 2025. Mereka baru saja mendarat hari ini di Indonesia, dan kaget ternyata ada ramalan bencana dari manga, bahwa 5 Juli 2025 akan ada Gempa di Jepang. Berikut ramalan manga atau komik yang sempat diyakini Masyarakat dan pelancong.

Jepang Diguncang Rumor Bencana dari Buku Komik, Pariwisata Terpuruk

Jepang saat ini sedang menghadapi krisis pariwisata yang tidak biasa. Bukan karena pandemi atau konflik global, melainkan karena sebuah buku komik yang memprediksi bencana besar akan terjadi di Jepang pada Juli 2025. Buku komik berjudul “The Future I Saw” (Masa Depan yang Kulihat) karya Ryo Tatsuki ini telah memicu kegelisahan luas di media sosial dan berdampak nyata pada industri pariwisata Jepang.

Baca Juga: Mengaburkan Rumah di Google Maps: Cara dan Manfaatnya

Dampak pada Pariwisata

Penurunan Kunjungan Wisatawan: Jumlah kunjungan wisatawan dari Hong Kong ke Jepang menurun drastis, dengan penurunan 11% dibandingkan tahun lalu.

Pembatalan Penerbangan: Beberapa maskapai penerbangan dari Hong Kong ke Jepang membatalkan penerbangan mereka, termasuk Greater Bay Airlines yang menangguhkan rute menuju Tokushima tanpa batas waktu mulai September mendatang.

Bisnis Perjalanan Turun: Agen perjalanan EGL Tours berbasis di Hong Kong melaporkan bahwa bisnis perjalanan mereka yang terkait dengan Jepang turun hingga setengahnya sejak ramalan itu beredar.

Manga “The Future I Saw” dan Ramalan Bencana

Manga “The Future I Saw” karya Ryo Tatsuki telah memicu kegelisahan luas di Jepang dan luar negeri karena “ramalan” bencana yang tercantum dalam cerita. Ryo Tatsuki, sang kreator manga, sudah mencoba meredam spekulasi. Meskipun Ryo Tatsuki telah menegaskan bahwa dirinya bukanlah peramal, reputasi manga ini sebagai “prediktor” peristiwa besar tetap kuat.

Tertarik baca berita lainnya, kunjungi kami di googlenews

Edisi pertamanya pada 1999, yang kemudian dirilis ulang pada 2021, secara kebetulan “memperkirakan” gempa besar Maret 2011—bulan ketika Jepang benar-benar dilanda bencana ganda: gempa, tsunami, dan krisis nuklir.

Sejak itu, setiap kali manga tersebut menyebut tanggal atau peristiwa besar, sebagian publik memperlakukannya dengan serius. Tahun ini, angka “5 Juli 2025” menjadi pusat perhatian, membuat kekhawatiran meluas, meski para ilmuwan terus menepisnya.

Kisah di Balik Manga

Edisi Pertama 1999: Manga ini pertama kali dirilis pada tahun 1999 dan kemudian dirilis ulang pada tahun 2021.

“Prediksi” Gempa 2011: Kebetulan bahwa manga ini “memperkirakan” gempa besar pada Maret 2011, yang kemudian benar-benar terjadi dan memicu bencana ganda di Jepang.

Kegelisahan Meluas: Publik memperlakukan “ramalan” dalam manga ini dengan serius, terutama ketika menyebutkan tanggal atau peristiwa besar.

Fokus pada 5 Juli 2025: Tahun ini, tanggal “5 Juli 2025” menjadi pusat perhatian dan memicu kekhawatiran luas.

https://lynk.id/warta21_/Q1b9xxp

Ilmuwan Menepis Ramalan

Tidak Ada Dasar Ilmiah: Para ilmuwan menekankan bahwa tidak ada dasar ilmiah dalam prediksi semacam ini. Profesor Robert Geller dari Universitas Tokyo, seorang seismolog senior, menekankan bahwa tidak ada dasar ilmiah dalam prediksi semacam ini.

Kegelisahan Tidak Beralasan: Ilmuwan terus menepis ramalan ini, namun kegelisahan masyarakat tetap meluas.

Upaya Meredam Kepanikan: Ilmuwan dan pihak berwenang berusaha meredam kepanikan dan mengembalikan kepercayaan publik.

Artikulli paraprakLimbad Ditahan Imigrasi Jeddah karena Gigi Taring Permanen
Artikulli tjetërBanjir di Jakarta, Sejumlah Ruas Jalan Tak Bisa Dilalui

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini