Pelapor Arteria Dahlan Diperiksa Polda Metro Jaya

Warta21.com, Jakarta – Ketua Presidum Poros Nusantara, Urip Hariyanto bakal diperiksa terkait laporannya terhadap anggota DPR Fraksi PDIP Arteria Dahlan yang mempermasalahkan penggunaan bahasa Sunda, di Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (4/2).

Selain dirinya, kata Urip, perwakilan dari Majelis Adat Sunda, LSM LPPAM, dan beberapa organisasi lain yang turut membuat laporan juga akan diminta keterangannya.

“Cuma diperiksa, saja karena barang bukti dan lain sebagainya sudah kami serahkan pada saat laporan pertama di Polda Jabar untuk diserahkan,” kata Urip saat dihubungi, Kamis (3/2) malam.

Urip berharap proses hukum terhadap Arteria bisa berjalan demi memenuhi rasa keadilan. Menurutnya, meski Arteria memiliki hak imunitas selaku anggota DPR, ia yakin politikus PDIP itu bisa dijerat hukum.

“Ini tentu hak imunitas tidak bisa kemudian semena-mena diterapkan begitu saja. Hak imunitas itu tidak absolut,” ujarnya.

Lebih lanjut, Urip menyatakan pihaknya telah menerima permintaan maaf Arteria. Namun, kata Urip, pihaknya memandang perbuatan Arteria tersebut termasuk unsur pidana, sehingga harus ada penegakan hukum.

“Bagi kami diduga memenuhi unsur pidana, maka penegakan hukum yang harus dilakukan oleh penegak hukum. Sanksi pidananya juga harus ada gitu. Harus ada keadilan dengan rasa keadilan,” katanya.

Sebelumnya, sejumlah elemen masyarakat melaporkan Arteria Dahlan ke Polda Jawa Barat. Laporan ini buntut dari pernyataan Arteria yang mempermasalahkan seorang kepala kejaksaan tinggi berbahasa sunda dalam rapat dan memintanya dipecat.

Namun, Polda Jabar melimpahkan laporan tersebut ke Polda Metro Jaya pada 25 Januari lalu lantaran lokasi kejadian peristiwa tersebut berada di wilayah Jakarta.

Di sisi lain, Arteria telah menyatakan tidak bermaksud merendahkan atau mendiskreditkan suku dan bahasa Sunda. Ia pun meminta maaf kepada masyarakat Sunda setelah dipanggil DPP PDIP.

“Terkait hal tersebut saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh warga masyarakat, kepada seluruh tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, semua lah karena saya menganggap orang Sunda itu bagian dari keluarga besar kami,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta ada Kamis (20/1).