Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Frozen Shoulder yang Perlu Anda Ketahui

Jakarta, 29 November 2024 – Frozen shoulder, atau dalam istilah medis dikenal sebagai adhesive capsulitis, merupakan kondisi yang menyebabkan rasa sakit dan kekakuan pada sendi bahu, yang dapat membatasi gerakan dan aktivitas sehari-hari. Meskipun lebih sering terjadi pada orang dewasa berusia 40 hingga 60 tahun, kondisi ini dapat mempengaruhi siapa saja.

Tertarik baca berita lainya,kunjungi kami di googlenews

Apa Itu Frozen Shoulder?

Frozen shoulder terjadi ketika kapsul sendi bahu mengeras dan menebal, menyebabkan jaringan ikat di sekitar sendi menjadi kaku. Hal ini mengakibatkan pergerakan sendi bahu menjadi terbatas, bahkan terkadang menyebabkan rasa sakit yang cukup hebat. Pada kondisi ini, bahu mengalami tiga fase, yaitu fase pembekuan (frozen), fase kekakuan (frozen), dan fase pemulihan (thawing), yang dapat berlangsung selama beberapa bulan hingga tahun.

Penyebab Frozen Shoulder

Penyebab pasti dari frozen shoulder masih belum sepenuhnya dipahami, namun beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini antara lain:

1. Cedera atau Operasi pada Bahu: Mengalami cedera atau operasi pada bahu bisa menyebabkan peradangan dan pembatasan gerakan, yang pada akhirnya berujung pada frozen shoulder.
2. Penyakit Tertentu: Beberapa kondisi medis seperti diabetes, penyakit jantung, atau penyakit Parkinson dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami frozen shoulder.
3. Kurangnya Aktivitas Fisik: Tidak bergeraknya sendi bahu dalam waktu lama (misalnya setelah cedera atau operasi) dapat menyebabkan kekakuan dan perkembangan frozen shoulder.

baca juga : Petani Susu Protes dengan Aksi Mandi Susu di Tengah Krisis Harga Susu yang Merosot

Gejala Frozen Shoulder

Gejala utama dari frozen shoulder adalah rasa sakit dan kekakuan pada bahu, yang biasanya berkembang secara bertahap. Beberapa gejala yang sering terjadi meliputi:

• Nyeri pada Bahu: Rasa sakit yang tumpul dan konstan, terutama saat tidur atau ketika bergerak.
• Keterbatasan Gerakan: Kesulitan dalam mengangkat tangan atau melakukan gerakan tertentu, seperti menyisir rambut atau mengenakan pakaian.
• Pembengkakan pada Sendi Bahu: Terkadang sendi bahu dapat terasa lebih bengkak dan kaku.

Pengobatan Frozen Shoulder

Untungnya, meskipun kondisi ini dapat sangat mengganggu, frozen shoulder biasanya dapat sembuh dengan perawatan yang tepat. Beberapa pilihan pengobatan yang umum digunakan antara lain:

1. Fisioterapi: Fisioterapi merupakan salah satu cara utama untuk mengatasi frozen shoulder. Melalui latihan peregangan dan penguatan, fisioterapis dapat membantu meningkatkan jangkauan gerakan dan mengurangi rasa sakit.
2. Obat Penghilang Nyeri: Obat-obatan seperti ibuprofen atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan.
3. Injeksi Steroid: Dalam beberapa kasus, suntikan steroid dapat diberikan untuk mengurangi peradangan dan mempercepat proses penyembuhan.
4. Pembedahan: Jika pengobatan konservatif tidak berhasil, prosedur pembedahan seperti manipulasi sendi atau artroskopi dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada pada sendi bahu.

baca juga : Dari Beijing, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Washington DC

Pencegahan dan Pemulihan

Penting untuk menghindari membiarkan bahu tetap tidak bergerak dalam waktu yang lama. Jika Anda mengalami cedera pada bahu atau memiliki faktor risiko tertentu, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Meskipun pemulihan dari frozen shoulder bisa memakan waktu, kebanyakan pasien dapat sembuh sepenuhnya setelah perawatan dan rehabilitasi yang tepat. Oleh karena itu, jika Anda merasakan gejala-gejala yang mencurigakan, jangan ragu untuk segera mendapatkan pengobatan dan konsultasi medis.

Dengan penanganan yang tepat dan kesabaran, penderita frozen shoulder dapat kembali beraktivitas normal tanpa rasa sakit yang mengganggu.